Jumat, 17 Mei 2013

Aset Wanita dari rasa malunya.

Wanita akan terlihat berharga dengan rasa malunya Sifat malu merupakan aset berharga wanita mukmin yang mampu menolongnya menjaga kehormatan dirinya, martabat, dan statusnya. Para istri shalihah adalah para muslimah yang memiliki sifat malu dalam akhlak, berpakaian, tindak-tanduk, obrolan, interaksi, dan budi pekerti. Sifat malu positif yang dimiliki seorang istri shalihah membuatnya senantiasa patuh pada aturan berpakaian Islami, baik itu jilbab, cadar, ataupun burqa. Dia tidak akan pernah mau mengenakan pakaian yang transparan, ketat, sama dengan pakaian pria, dipakai untuk niatan pamer dan berlagak, lalu memakai wewangian dan menggoda. Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan tersebut. Allah SWT mengharuskannya untuk menuulurkan kain kerudung menutupi dadanya, sebagaimana ditegaskan-Nya di surat An-Nur ayat 31. Allah juga berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59). …Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan tersebut… Maksud dari jilbab di ayat tadi adalah sejenis baju kurung yang lapang, tidak ketat dan transparan, yang menutup kepala, muka, dan dada. Selain itu, Allah juga menyatakan: “Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Ahzab: 32-33) Dengan demikian, bagaimana bisa seorang muslimah mengklaim dirinya sebagai wanita yang baik, sementara di waktu yang bersamaan dia mempertontonkan pesona, kecantikan, dan keindahannya kepada setiap laki-laki untuk menarik perhatian mereka? Dia seharusnya menyimpan kemolekannya hanya untuk sang suami. Rasulullah menegaskan, “Sifat malu dan perasaan takut tidak dapat dipisahkan. Jika salah satunya hilang, maka yang lainnya pun akan menghilang.” Dari hadits tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial. Rasul bersabda lagi, “Setiap agama memiliki etika moral khusus, dan sifat malu merupakan etika moral yang khusus di dalam Islam.” …wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial… Selain itu, sifat malu seorang wanita beriman mengharuskannya untuk menundukkan pandangannya. Di dalam sebuah hadits Qudsi, melalui lisan Nabi Muhammad, Allah menyatakan, “Pandangan (terlarang) merupakan salah satu anak panah beracun Iblis. Seseorang yang menghindari hal itu karena takut kepada-Ku, maka akan diberi keimanan yaitu dia merasakan rasa manis (keindahan) di hatinya.” Memberikan tali kendali yang bebas kepada pandangan mata bisa mendatangkan berbagai kerusakan. Sebagaimana pandangan terlarang adalah perangkap yang ditebarkan setan. Oleh karena itu, Rasulullah berkata kepada Ummu Salamah dan Maimunah ketika keduanya menatap Abdullah Ummi Maktum yang buta, “Apakah engkau buta? Engkau tidak melihatnya?” …setiap wanita muslim harus mengejawantahkan sifat malu positifnya… Tak hanya itu, sifat malu yang dimiliki seorang wanita beriman juga direfleksikan dengan caranya berbicara, beretika, bergerak, berjalan, dan lain sebagainya. Maka setiap wanita muslim harus mengejawantahkan sifat malu positifnya. Contoh terbaik dari sifat malu yang dimiliki wanita beriman adalah dua orang wanita yang bertemu Nabi Musa di mata air Madyan. Allah berfirman mengenai hal tersebut, “Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat at begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya.” (Al-Qashash: 23). Rasa malu telah menggiring keduanya untuk tidak menggabungkan ternak keduanya dengan ternak orang lain. Keduanya juga memberi contoh bahwa wanita tetap tinggal di rumah, kecuali jika ada urusan mendesak, seperti keduanya yang terpaksa keluar rumah untuk memberi minum ternak, karena ayahnya sudah ringkih.

Kamis, 16 Mei 2013

6 Cara Membuat Seseorang Tertarik pada Kita



1. Sungguh-sungguh berminat terhadap orang lain.
Cara pertama membuat orang lain menyukai kita adalah dengan menunjukkan minat terhadap orang lain. Berminat terhadap orang lain dapat berarti suka bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan sosial yang kita miliki. Semakin baik kecerdasan sosial yang kita miliki, akan memudahkan kita untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Hal inilah nantinya yang akan membuat orang lain tersebut menyenangi diri kita. Selain itu, kita akan mendapatkan lebih banyak kawan dalam waktu 2 bulan dengan cara menjadi tertarik pada orang lain dibandingkan dengan yang kita peroleh dalam waktu 2 tahun dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda.

2. Tersenyumlah
Prof. James V. Mc Connell, seorang psikolog dari Michigan pernah berkata: “Orang yang tersenyum, cenderung mampu mengatasi, mengajar dan menjual dengan lebih efektif dan membesarkan anak-anak yang lebih bahagia”. Pembaca yang budiman, dengan tersenyum kepada orang yang kita jumpai, menunjukkan bahwa kita senang berjumpa dengan dia. Senyuman yang tulus bermakna bahwa kita sedang merasa senang. Dan rasa senang merupakan salah satu bentuk emosi positif yang dapat kita “tularkan” kepada orang lain. Kondisi yang menyenangkan inilah yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lebih baik.
Nah, bagaimana kalau pada saat itu kita tengah mendapatkan masalah? Paksakan diri untuk tersenyum. Latihlah diri kita untuk mampu tersenyum bagaimanapun masalah menghimpit kita. Dengan memaksakan diri untuk tersenyum, akan mampu mengurangi rasa kesal/marah/sedih yang timbul karena adanya masalah.
Penulis tertarik dengan sebuah pepatah Cina kuno yang mengatakan: “Seseorang tanpa wajah tersenyum tidak boleh membuka toko”. Apa makna dari pepatah tersebut? Ya…. Senyuman yang diberikan oleh pelayan toko, akan membuat pembeli merasa senang untuk belanja di toko tersebut yang pada gilirannya nanti akan menjadi pelanggan setia. Makna yang lebih luas adalah dengan tersenyum kepada seseorang akan membuat orang tersebut menyukai kita dan segala hal yang berhubungan dengan kita(termasuk usaha kita).

3. Ingatlah nama seseorang
Yakinkah pembaca bahwa rata-rata orang menaruh minat kepada namanya sendiri dari pada nama orang lain di dunia ini? Oleh sebab itu, agar kita disenangi oleh orang lain maka kita perlu menyebut nama orang tersebut ketika bertemu dengannya. Ingatlah dengan baik nama orang itu, dan panggil nama itu dengan nada yang bersahabat. Jika hal itu sudah dilakukan, maka berarti kita sudah memberikan pujian kepadanya.
Hati-hati, jangan sampai salah menyebut nama seseorang, karena hal itu akan menimbulkan rasa yang kurang enak dihati orang yang punya nama. Kita juga tidak boleh lupa dengan nama seseorang yang pernah kita temui. Hal ini memang sulit dilakukan. Bisa jadi karena kita jarang bertemu, atau baru ketemu sekali dengan rentang waktu yang lama. Bisa juga disebabkan karena kita tidak meluangkan waktu, energi dan konsentrasi untuk mengingat nama seseorang. Oleh sebab itu, agar kita disenangi oleh orang lain, mari kita berlatih untuk mengingat nama seseorang. Ingatlah:”nama mempunyai keajaiban dan merupakan milik orang itu”.

4. Jadilah pendengar yang baik
Tuhan menciptakan manusia dengan satu mulut dan dua telinga. Hal ini berarti kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Menjadi pendengar yang baik. Orang lebih suka kepada pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Menjadi pendengar yang baik merupakan suatu keterampilan dan kemampuan yang jarang dan susah untuk dimiliki.
Dale carnegie mengingatkan bahwa: “ orang yang menjadi lawan bicara anda seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka, keinginan, masalah mereka dibandingkan dengan minat mereka pada anda dan masalah anda”
Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari dan memiliki keterampilan menjadi pendengar yang baik. InsyaAllah, penulis akan mencoba menulis hal tersebut diwaktu mendatang.

5. Buat orang lain merasa penting
Cara terakhir yang dikemukakan oleh Carnegie adalah buat seseorang merasa dirinya penting. Apabila kita hanya mementingkan diri sendiri, sehingga tidak mampu memberikan perhatian dan penghargaan kepada orang lain, kita akan menemui kegagalan. Merasa diri kita orang penting dan menggangap remeh orang lain bukanlah suatu sikap yang terpuji. Hal itu akan menyebabkan kebencian terhadap diri kita. Orang akan cenderung menjauhi kita.

6. Bicarakan minat-minat orang lain
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, bahwa orang lebih suka dan tertarik untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Salah satunya adalah minat yang dimilikinya. Jika anda mengetahui bahwa orang yang menjadi lawan bicara anda menyukai masalah politik, ajaklah dia berbicara tentang situasi politik yang sedang berjalan. Tunjukkan kepadanya bahwa anda juga berminat terhadap masalah politik dengan memberikan berbagai tanggapan. Doronglah dia untuk berbicara lebih jauh tentang hal tersebut, sehingga menimbulkan semangat dalam diri mereka.
Adanya semangat untuk berbicara dengan kita, serta keinginan kita untuk membicarakan hal-hal yang menjadi minatnya itulah yang nantinya membuat dia menyenangi kita. Dia merasa nyaman dan enak bergaul dengan kita.

Selasa, 14 Mei 2013

Kampanye


Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum

Pesan kampanye
Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin2 ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para kandidat atau calon lain menjadi "tanpa pesan" berkaitan dengan kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak berkaitan dengan poin kebijakan atau program. Sebagian besar strategis kampanye menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci programnya. Misalnya, dalam Pemilu 2008 dari pihak John McCain awalnya mempergunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik; pesan itu kemudian ditangkap dan diubah menjadi perhatian beralih ke peran sebagai "maverick" di dalam pendirian politiknya sedangkan Barack Obama tetap pada konsistensi, pesan yang sederhana yang "mengubah" seluruh kampanye itu. 
Dalam tekhnik kampanye politik kemenangan kandidat atau calon yang dilakukan di dalam jajak pendapatkan hanya dipergunakan sebagai agenda politik di kantor staf pemenangan kandidat atau calon .

Kampanye hitam (Black campaign)
Penggunaan metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran kepada para kandidat atau calon kepada masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. komunikasi ini diusahakan agar menimbulkan fenomena sikap resistensi dari para pemilih, kampanye hitam umumnya dapat dilakukan oleh kandidat atau calon bahkan pihak lain secara efisien karena kekurangan sumber daya yang kuat untuk menyerang salah satu kandidat atau calon lain dengan bermain pada permainan emosi para pemilih agar pada akhirnya dapat meninggalkan kandidat atau calon pilihannya.

Kampanye ilegal
Penggunaan peraga kampanye yang tidak sah atau bukan berasal dari kebijakan atau termasuk dalam bagian material dari kampanye peserta pemilu yaitu pihak para kandidat sebagai peserta pemilu maka dengan demikian kampanye yang ilegal merupakan sebuah kampanye yang melanggar ketentuan hukum.

Organisasi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Staf Kampanye
Dalam kampanye politik yang modern, organisasi kampanye (atau 'mesin') akan memiliki struktur yang jelas personel dengan cara yang sama sebagai ukuran bisnis serupa.

Manajer Kampanye
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Manajer Kampanye
Berhasil sebuah kampanye biasanya memerlukan managerial kampanye yaitu seorang Manager Kampanye untuk mengkoordinasi operasional kampanye. Selain dari kandidat atau calon, mereka paling sering terlihat berkampanye, Manager kampanye pada kandidat atau calon yang bersangkutan dapat melaksanakan dengan strategi dan melakukan pengaturan , terutama jika para pembuat strategis kampanye biasanya berada di kantor konsultan politik seperti pollster dan media konsultan.

Konsultan Politik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konsultan Politik
Memberikan nasihat oleh Konsultan Kampanye Kolitik di hampir semua kegiatan mereka, dari penelitian untuk bidang strategi. Konsultan melakukan penelitian kandidat atau calon, pemilih penelitian, dan riset oposisi bagi klien mereka.

Aktivis
Aktivis adalah 'prajurit kaki' yang setia kepada ideologi bekerja dengan membawa orang-orang yang akan memilih kandidat atau calon termasuk melakukan kampanye 'door to door' mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kampanye kandidat atau calon

Minggu, 28 April 2013

MODERNISASI POLITIK TURKI USMANI DAN TIMUR TENGAH “ KIPRAH ATTATURK DALAM MENDIRIKAN REPUBLIK TURKI ”


Penulisan sejarah biasanya berkaitan erat dengan siapa yang menjadi penguasa dizaman sejarah tersebut dibuat. Sebagai contoh sederhana, dizaman Soeharto berkuasa, ia menciptakan sejarah tentang jasa-jasanya menyelamatkan bangsa dan negara dari kudeta. Namun dizaman reformasi, banyak pakar sejarah yang berusaha merevisi ulang semua dogma tersebut karena dogma tersebut dianggap kebenarannya meragukan bagi kaum intelektual.
Melalui tulisan ini, penulis berusaha menelisik dunia politik yang ada di negara Turki, khususnya pada era transisi kepemimpinan Usmani ke Mustafa Kemal Attaturk yang bernafaskan westernisasi. Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharuan Turki modern yang namanya begitu harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki.  Dialah orang yang mengabolisi Khilafah Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924.
Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. Islam dimasa kekhalifahan Turki Utsmani diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesama manusia, dan juga sebagai makhluk Allah SWT, serta merupakan suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan bahwa pengaruh kedua peradaban tersebut (Arab-Persia) sangat kuat ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Pengaruh yang ditimbulkan oleh negara Arab dan Persia sangat nampak dan signifikan berpengaruh pada seluruh aktifitas manusia di wilayah Turki. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab.
Suatu anggapan masyarakat awam pada umumnya, yang menurut Negara Turki keliru selalu diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19. Pada perkembangan selanjutnya, guna meluruskan kekeliruan masyarakat tentang penilaian identitas bangsa Turki yang didogma mirip dengan Arab, selanjutnya arah modernisasi yang dilakukan Turki, yang mana modernisasi berkiblat ke dunia Barat, yang juga telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki hingga saat ini.
Pengaruh barat yang ikut mewarnai identitas Turki tersebut, salah satunya digagas oleh Mustafa Kemal Attaturk. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk menelisik lebih jauh mengenai dunia politik di Negara Turki. Hal-hal yang melatarbelakangi masuknya pengaruh barat dalam kancah kehidupan politik di Turki yang disebut dengan sekulerisme yang nantinya menjadi wajah baru dalam kehidupan politik di Turki akan dipaparkan penulis dalam makalah ini. Pada makalah ini akan dibahas ide-ide pembaharuan yang dilakukan oleh seorang tokoh pembaharu di Turki yakni “Mustafa Kemal”, beliau dikenal sebagai seorang tokoh pembaharu yang berperan menyelamatkan bangsa dan Negara Turki dari mala petaka kehancuran total akibat penjajahan Eropa, meskipun pada akhirnya tokoh yang satu ini dianggap sebagai tokoh kontroversial yang telah merubah budaya kekhalifahan yang menjadi karakter kerajaan Turki Usmani selama beratus-ratus tahun menjadi negara yang beraliran sekuler, bahkan dikenal sebagai “Pencipta Turki Modern” dan oleh bangsa Turki diberi gelar sebagai “Attaturk” . 

2.1 Letak Geografis Negara Turki
Secara geografis, definisi Timur Tengah tidak begitu jelas. Tapi para sejarawan sepakat menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Timur Tengah adalah wilayah yang terbentang antara Lembah Nil (The Nile Valley) hingga negeri-negeri Muslim di Asia Tengah (lebih kurang Lembah Amur Darya atau Sungai Oxus), dari Eropa yang paling tenggara hingga lautan Hindia. Negeri-negeri Muslim di Asia yang ada didalamnya sering juga disebut dengan Timur Dekat (the Near Asia), menurut informasi yang penulis dapat, istilah timur dekat populer pada zaman peradaban klasik yang dipopulerkan oleh bangsa-bangsa barat, dan khusus bagian Benua Asia biasa juga disebut dengan Asia Barat (West Asia). Amerika Serikatlah yang mempopulerkan istilah Timur Tengah setelah Perang Dunia II.
Negara Turki modern adalah satu negara yang wilayahnya terletak di dua benua sekaligus. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa . Republik Turki adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Ibu kotanya berada di Ankara namun kota terpenting dan terbesar adalah Istanbul. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Usmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah masa Bizantium masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki. Yang paling terkenal adalah Aya Sofya, suatu gereja dimasa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi mesjid pada masa Khalifah Usmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini dijadikan musium.

2.2 Siapa Mustafa Kemal Attaturk ?
Dalam pembahasan siapa Mustafa Kemal Attaturk? penulis akan menjelaskan tentang biografi dari Mustafa Kemal Attaturk. Biografi ini penulis sertakan dalam makalah dengan tujuan, supaya pembaca bisa mengetahui latar belakang tokoh yang digembor-gemborkan dunia sebagai tokoh sekulerisasi di Turki dan membawa pembaharuan pada aspek politik khususnya.
Pada tanggal 12 Maret 1881, di suatu tempat di Salonika (sekarang Thesaloniki dan masuk wilayah Yunani) lahirlah seorang putra, yang diberi nama Mustafa.  Bapaknya bernama Ali Reza Efendi, seorang pegawai pajak yang setelah pensiun menjadi pedagang kayu. Ibunya bernama Zubeyda Hanim, seorang putri dari keturunan Turki tua yang telah mengatur kota Langasa dekat Salonika, Zubeyda Hanim mempunyai watak yang kuat yang tidak mudah menyerah kepada kehendak sang suami.
Mustafa Kemal menikah dengan seorang wanita bernama Latifa Usakligil. anak perempuan Ushakizade Muammer, seorang Smyrna yang kaya dan berminat pada perkapalan dan perdagangan internasional. Meskipun Latifa orang turki yang berkulit zaitun dan memiliki mata gelap dan besar, namun ia telah belajar ilmu hukum di Eropa dan berbahasa Perancis seperti wanita Perancis. Mereka menikah di rumah ayah Latifa dengan gaya Eropa sebagai upaya untuk menghapuskan adat-adat yang Islami. Dalam perkawinan Islam, pengantin laki-laki dan perempuan tidak boleh saling bertemu sampai setelah upacara akad nikah selesai. Namun, Kemal dan Latifa melanggar tradisi dan mengucapkan janji setia mereka sambil duduk di atas bangku.
Setelah itu Kemal mengajak istrinya melakukan perjalanan bulan madu, dengan memanfaatkan istrinya sebagai contoh dalam kampanyenya untuk menggalakkan emansipasi terhadap wanita Turki. ”Itulah cara untuk memperlakukan seorang wanita,” katanya, dengan menunjuk Latifa yang berdiri di sampingnya dengan mengenakan celana. Memamerkan istrinya dengan cara yang tidak lazim semacam itu menyulut kemarahan bagi kalangan Islam yang mereka sebut tradisionalis di antara lawan-lawan politiknya, khususnya ketika Latife tampil mengenakan gaun pendek yang mempertontonkan bagian-bagian tubuh secara terbuka pada berbagai acara pesta besar.
Pernikahan Mustafa Kemal hanya berjalan singkat selama dua tahun antara tahun 1923-1925, disebabkan istri Mustafa Kemal meninggal dunia. Dari pernikahannya yang singkat, dia tak memperoleh anak. Tetapi Mustafa mmpunyai banyak anak angkat, dan yang paling dikenal publik adalah Ulku.


2.3 Pendidikan Mustafa Kemal Attaturk.
Riwayat pendidikan Mustafa Kemal dimulai sejak tahun 1893, namun hal tersebut menimbulkan pro dan kontra didalam keluarga Mustafa Kemal sendiri, karena Ali Reza dan Zubeyda mempunyai pandangan yang berbeda dalam memberikan pendidikan kepada Mustafa. Ali Riza, sang ayah, ingin agar Mustafa masuk ke sekolah umum, tapi ibunya, Zubeyda yang berlatarbelakang sebagai ahli agama Islam, menginginkan Mustafa hafal Quran dan ia harus jadi seorang hoja (guru agama). Dengan terpaksa sang ayah mengalah dan Mustafa pun dikirim masuk sekolah di Madrasah Fatimah Mullah Kadin,  pendidikan Islam yang terkemuka di Kota Salonika. Diterima di sekolah itu agaknya sesuatu yang istimewa. Dalam buku Atatürk: The Rebirth of a Nation, Patrick Kinross mengutip penuturan Mustafa tentang upacara di hari pertama itu : 
“Di pagi hari, ibunya mendandaninya dengan pakaian putih dan kalung leher bersulam emas; sorban melingkar di kepala. Ia pun dijemput seorang hoja beserta ulama lain. Mereka melangkah ke jalan dalam semacam prosesi ke sekolah. Di sekolah yang bertaut dengan sebuah masjid itu, doa bersama pun dibacakan. Lalu sang guru membimbing Mustafa masuk ke sebuah ruang. Di sana sebuah Quran sudah siap terbuka”. 
Namun nampaknya Mustafa tidak tenang belajar di Madrasah Fatimah Mullah Kadin, dengan bukti ia sering melawan gurunya. Hanya beberapa hari belajar disana Mustafa lari dari sekolah itu dan setelah orang tuanya tau bahwa Mustafa tidak tenang belajar disana, ayahnya memindahkannya ke sekolah rakyat Shemsi Effendi yang menggunakan metode pendidikan modern, nama sekolahnya adalah Rushdiye Salonika (sekolah menengah militer anti Turki). Namun ironisnya pada usia 12 tahun, ayah Mustafa meninggal dunia, sehingga ia hanya dibesarkan oleh ibunya. Bersama ibu dan adik perempuannya, Mkbule Hanim, Mustafa pindah ke rumah pamanya di suatu desa. Ia dan Makbune Hanim setiap hari membantu menjaga sawah pamannya dari gangguan burung.
Pada usia 14 tahun yaitu tepatnya tahun 1895 Mustafa masuk ke sekolah militer di Manastir, tempat ini adalah pusat nasionalisme Yunani yang anti Turki. Di sekolah tersebut nama Mustafa ditambah dengan nama Kemal  oleh guru matematikanya, sebagai pengakuan atas kecerdasan akademik yang ia peroleh.
Saat-saat liburannya di Salonika, Mustafa Kemal senang berkunjung ke tempat-tempat hiburan Eropa dimana para wanita tidak mengenakan cadar, menyanyi, berdansa, dan duduk di meja bersama laki-laki. Dari situlah Mustafa Kemal mulai mengenal pergaulan dunia Eropa, dan dia mulai menyenangi minum-minuman keras.
Pada 13 Maret 1899 ia masuk ke sekolah ilmu militer di Istambul sebagai kader pasukan infanteri. Melihat jenjang pendidikan Mustafa Kemal spesialis di bidang militer, tampaknya ia ingin menjadi militer yang professional dan tangguh. Akan tetapi Mustafa Kemal menyadari bahwa pengetahuan kemiliterannya belum cukup untuk menunjang karirnya dimasa depan. Maka ketika Mustafa Kemal masih dalam proses belajar, ia mencari nilai tambah pengetahuannya, yaitu salah satunya mempelajari politik dengan memanfaatkan pergaulannya. 
Mustafa Kemal banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja ”menangkapnya”. Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Perancis bersama seorang teman Mustafa dari Macedonia yang bernama Fethi. Dan temannya yang bernama Ali Fethi inilah yang nantinya mendorong Mustafa Kemal mempelajari bahasa Perancis,. Keduanya diajari buku-buku karya pemikir-pemikir liberal yang mana merupakan filosuf-filosuf yang terkenal serta ahli-ahli teori ilmu politik dan kenegaraan, filsafat dan juga sosiologi bahkan hingga saat ini ajaran filosuf tersebut masih dipelajari para intelektual modern, filosuf tersebut seperti Voltaire, Rousseau, Thomas Hobbes, dan John Stuart Mill, Auguste Comte, serta buku-buku lainnya. Hingga akhirnya, Mustafa mengarang syair yang mendengung-dengungkan nasionalisme dan berpidato di depan akademi militer. Mustafa berbicara kepada mereka tentang kerusakan sultan sebelum dia berumur 20 tahun. 
Tahun 1902 ia ditunjuk menjadi salah satu staf pengajar dan Mustafa Kemal kemudian ditempatkan di Istambul. Di sana dia menjadi pengunjung rutin rumah Madame Corinne, seorang janda Italia yang hidup di Pera, sebuah distrik kota yang telah mengalami westernisasi. Ia pun hanyut dalam minum-minuman keras, bermain judi, dan bersenang-senang dengan musik. Akhirnya setelah mencapai nilai tertinggi dalam ujian akhir, pada bulan Januari 1905 ia lulus dengan pangkat kapten atau letnan.

2.4    Karir Militer Mustafa Kemal
Adapun karir militer yang dialami Mustafa Kemal dapat penulis kronologiskan menjadi tujuh, yaitu:
1.    Lulus Akmil Istambul (1905)
2.    Membentuk kelompok rahasia tanah air dan masyarakat bebas (1906)
3.    Mengukir prestasi dalam perang Gallipoli melawan Sekutu (1915)
4.    Menyatukan gerakan nasional Turki melawan Yunani dan terpilih sebagai presiden Kongres Nasional (1919)
5.    Membentuk Republik Turki dan terpilih sebagai presiden (1923)
6.    Memulai program reformasi dibidang hukum, politik, dan kebudayaan (1924)
7.    Memakai gelar Attaturk (1933)
Setelah mendapat pangkat letnan pada tahun 1905, kemudian ia ditempatkan di Damaskus.  Pada waktu Turki berada dibawah pemerintahan Sultan Abdul Hamid, yang mana pemerintahannya bersifat refresif. Kondisi ini mendukung timbulnya perkumpulan-perkumpulan rahasia baik dikalangan politisi maupun kaum muda dikalangan militer. Tanpa berfikir panjang Mustafa Kemal segera bergabung dengan sebuah kelompok rahasia yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan tersebut. Kelompok ini kemudian bernama Vatan ve Hürriyet (Tanah Air dan Kemerdekaan), dan menjadi penentang aktif rezim Dinasti Usmani tepatnya pada tahun 1906. 
Kemudian pada tahun 1907 ia ditempatkan di Selanik dan bergabung dengan Komite Kesatuan dan Kemajuan yang biasa disebut sebagai kelompok Turki Muda. Kelompok ini menentang rezim Dinasti Usmani karena dianggap menekkan segala pemikiran liberal. Menurut kelompok Turki Muda Islamlah yang harus bertanggung jawab atas keterbelakangan Turki, mereka menganggap Syari’ah Islam yang diterapkan oleh Dinasti Usmani merupakan cara kuno untuk mengatur pemerintahan di Turki.
Pada tahun 1919 Masehi, Mustafa Kemal berhasil membuat prestasi dengan cara  bersandiwara menyatukan gerakan nasional Turki, hal ini dilakukan untuk menutupi kebenciannya kepada Islam dan untuk meraih simpati rakyat. Ketika dia berhasil menang atas Yunani di Ankara, ia berbicara di hadapan publik, ”Sesungguhnya semua rencana akan diambil tidak dimaksudkan kecuali untuk melindungi kesultanan dan khilafah serta pembebasan sultan dan negeri ini dari perbudakan orang-orang asing.” 
Bulan April 1920 Mustafa Kemal membentuk dan memimpin Majelis Nasional Agung Turki yang berpusat di Ankara.
Tahun 1922 kaum nasionalis sekuler Turki makin merajelela. Sultan Mehmet VI Vahdettin (Wahiduddin) dijatuhkan. Kelompok nasionalis ini membuat kekuasaan Khalifah ditiadakan pada tanggal 1 November 1922.
Mulailah Mustafa Kemal menampakkan kebenciannya kepada Islam. Dan sedikit demi sedikit mengenalkan westernisasi di Turki Usmani. Pada tanggal 19 November 1922 melalui Majelis Nasional Turki di Ankara, Mustafa Kemal mengangkat Abdul Majid II menjadi Khalifah menggantikan Muhammad Wahiduddin yang melarikan diri. Sultan Abdul Majid ini sebenarnya hanya khalifah boneka yang sama sekali tidak memiliki kekuasaaan apa-apa.
Pada tanggal 29 Oktober 1923 kaum nasionalis sekuler Turki memproklamirkan berdirinya Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya. Tidak lama berkuasa, ia menyatakan tegas bahwa ia akan menghancurkan puing reruntuhan Islam dalam kehidupan bangsa Turki. Hanya dengan mengeliminasi segala hal berbau Islam, Turki bisa ‘maju’ menjadi bangsa modern yang dihormati. Tanpa ragu Kemal menyerang Islam dan pilarnya. Dan itulah puncak keberhasilan Mustafa Kemal dalam perjuangannya membentuk wajah baru dunia politik Turki, yang tadinya merupakan Negara Islami bahkan diidentikkan dengan pengaruh Arab dan Persia yang kuat, kini menjadi Negara Republik yang bernuansa nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme, dan revolusionisme. Hal ini akan Nampak pada keberlangsungan pemerintahan Mustafa Kemal dalam memimpin Turki. Dari kelahiran Republik Turki inilah ia di juluki sebagai Attaruk (bapak Turki)

2.5    Mustafa Kemal Ataturk Dan Westernisasinya
Usaha pembaharuan Kemal dimulai ketika perjuangan kemerdekaan telah selesai. Dalam langkah pembaharuannya tersebut, Kemal melihat Barat sebagai model yang ideal, oleh karena itu, Kemal ingin mewujudkan peradaban Barat di Turki dengan jalan westernisasi dan skularisasi hamper dalam segala bidang. Dalam bidang politik, Kemal membentuk suatu Negara Republik dan ibukotanya Ankara. Mustafa Kemal sebagai Presiden dan Ismet sebagai Perdana Mentri. Kemudian ia membentuk Majelis Nasional Agung dan ditetapkan aturan sebagai berikut :
1.    Kekuasaan tertinggi terletak ditangan rakyat Turki
2.    Majelis Nasional Agung merupakan perwakilan rakyat tertinggi
3.    Majelis Nasional Agung bertugas sebagai badan legislatif dan badan eksekutif
4.    Majelis Negara yang anggotanya dipilih dari Majelis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintah.
5.    Ketua Majelis Nasional Agung merangkap jabatan Ketua Majelis Negara.
Semenjak menjadi presiden, Kemal mengambil alih jabatan-jabatan strategis dan membebaskan pengaruh-pengaruh agama didalamnya. Namun hal ini bukan berarti Negara menghilangkan agama. Agama masih mempunyai peran melalui Direktorat Jendral Urusan Keagamaan, dibawah wewenang Perdana Mentri. Dalam bidang hukum dan pendidikan, Mustafa Kemal menghapuskan kementrian urusan syari’at yang semula dibentuk sebagai pengganti Biro Syaikh Al-Islam. Pada tahun 1926 hukum syari’ah diganti dengan Undang-Undang Sipil, perkawinan bukan lagi dilakukan menurut syari’at tetapi menurut hokum sipil. Dan selanjutnya dibuat hukum baru seperti hukum dagang, hukum pidana, hukum laut, hukum obligasi yang semuanya diambil dari Barat.

2.6 Pembaharuan Dalam Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan pun mengalami sekulerisasi, hal ini dapat dilihat dalam penghapusan bahasa Arab dan bahasa Persia sebagai bahasa komunikasi belajar mengajar diganti dengan bahasa Latin. Pendidikan Agama di sekolah pun dihapuskan, dan diganti pendidikan agama adalah merupakan tanggungjawab dari orang tua dan lembaga pendidikan imam dan khatib. Dan terlihat lagi pada tahun 1931 Fakultas Teologi di Istambul ditiadakan. Dalam uraian diatas terlihat bahwa Mustafa Kemal telah mengikis habis unsur-unsur keagamaan dalam kancah politik dalam hal ini yaitu melalui konstitusi dan struktur pemerintahan, namun Kemal tidak menghilangkan agama dari kehidupan rakyat Turki. Oleh karena itu tidak heran apabila Islam masih melekat dalam kehidupan rakyat Turki meski aturan Negara bukan lagi menganut syari’at Islam.

2.7    Perbaharuan Dalam Budaya Dan Kesenian.
Mustafa Kemal menganggap fez (dalam bahasa Turki "fes" (topi Turki), yang mulanya diperkenalkan Sultan Mahmud II sebagai aturan berpakaian di Kekaisaran Ottoman pada 1826) sebagai lambang feodalisme dan karena sebab itu ia melarang pemakaiannya di muka umum. Ia mendorong lelaki Turki untuk mengenakan pakaian orang Eropa. Meskipun Islam melarang keras minuman yang mengandung alkohol, ia menggalakkan produksi dalam negeri dan mendirikan industri minuman keras milik negara. Ia menyukai minuman keras nasional, rakı, dan banyak sekali meminumnya.
Atatürk pernah mengatakan: "Kebudayaan adalah dasar dari Republik Turki." Pandangannya tentang kebudayaan termasuk warisan kreatif bangsanya sendiri dan apa yang dipandangnya sebagai nilai-nilai yang mengagumkan dari peradaban dunia. Terutama sekali ia menekankan humanisme. Ia pernah menggambarkan tekanan ideologis Turki modern sebagai "suatu kreasi patriotisme dicampur dengan gagasan humanis yang luhur."
Untuk membantu pencampuran sintesis seperti itu, Atatürk menekankan perlunya memanfaatkan unsur-unsur warisan nasional bangsa Turki dan bangsa Anatolia (termasuk budaya-budaya pribuminya yang kuno) serta kesenian dan teknik dari peradaban-peradaban dunia lainnya, baik pada masa lalu maupun sekarang. Ia menekankan perlunya mempelajari peradaban-peradaban Anatolia kuno, seperti bangsa Het, Frigia, dan Lidia. Kebudayaan Turki pra-Islam menjadi pokok penelitian yang luas, dan tekanan khusus diberikan kepada kenyataan bahwa -- jauh sebelum peradaban Seljuk dan Ottoman -- bangsa Turki telah memiliki kebudayaan yang kaya. Atatürk juga menekankan kesenian rakyat di pedesaan sebagai mata air kreativitas Turki.
Kesenian visual dan plastik -- yang perkembangannya sekali-sekali ditahan oleh sebagian pejabat Ottoman dengan anggapan bahwa penggambaran wujud manusia adalah bentuk penyembahan berhala -- berkembang di bawah masa kepresidenan Atatürk. Banyak museum yang dibuka; arsitektur mulai mengikuti arus yang lebih modern; dan musik, opera, dan balet klasik barat, serta teater, juga mengalami kemajuan besar. Ratusan "Wisma Rakyat" dan "Ruang Rakyat" di seluruh negeri memungkinkan akses yang lebih luas terhadap berbagai kegiatan kesenian, olah raga dan acara-acara kebudayaan lainnya. Penerbitan buku dan majalah juga meningkat pesat, dan industri film mulai berkembang.
Mustafa Kemal memiliki visi sekuler dan nasionalistik dalam programnya membangun Turki kembali. Ia dengan keras menentang ekspresi kebudayaan Islam yang asli terdapat di kalangan rakyat Turki. Penggunaan huruf Arab dilarang dan negara dipaksa untuk beralih ke abjad yang berbasis Latin yang baru. Pakaian tradisional Islam, yang merupakan pakaian kebudayaan rakyat Turki selama ratusan tahun, dilarang hukum dan aturan berpakaian yang meniru pakaian barat diberlakukan.

2.8    Bidang Ekonomi.
Westernisasi dan sekulerisasi juga dilakukan dalam bidang ekonomi. Meskipun Turki banyak menyerap peradaban barat, seperti yang telas dijelaskan sebelumnya, akan tetapi Kemal membatasi diri untuk bekerjasama dengan barat dalam bidang ekonomi. Karena Kemal tidak menginginkan negaranya dikuasai oleh kekuatan asing. Sumber-sumber vital dalam negeri diambil alih oleh Negara, untuk mengantisipasi resesi ekonomi dunia sebagai akibat Perang Dunia I, pihak penguasa Turki menerapkan beberapa kebijaksanaan ekonomi, antara lain: 
1.    Mengurangi volume perdagangan luar negeri, 
2.    Menekan belanja rutin, 
3.    Mengurangi pengeluaran atau anggaran militer menjadi rata-rata 28% dari seluruh anggaran pengeluaran, 
4.    Memberi bantuan kepada sektor swasta agar bisa lebih mandiri.
Perbaikan-perbaikan dibidang ekonomi ini memang sangat menentukan bagi kelanjutan gerakan pembaharuan Kemal, karena kalau tidak ada pembaharuan dalam bidang ini gerakan oposisi akan lebih mudah dalam mengacaukan situasi. Sebagai akibat dari kebijaksanaannya, ekonomi Turki pada tahun 1949 sangat baik. Disektor pertanian masyarakat Turki selalu mengalami surplus, sehingga kebutuhan pangan dalam negeri selalu terpenuhi. Dengan demikian, Kemal dapat mempertahankan kekuasaannya selama 15 tahun sekalipun banyak tantangan dari pihak oposisi.
Pemikiran dan gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Kemal, disamping telah membuahkan hasil yang sangat menggembirakan, ialah menyadarkan umat Islam di Turki dari ketertinggalannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat, oleh karena itu Kemal memberikan pencerahan kepada umat Islam di Turki khususnya, umat Islam diseluruh dunia pada umumnya.
Dalam gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Kemal, disamping telah membuahkan hasil yang positif, bukanlah sebuah jalan tol yang licin dan bukan pula jembatan emas yang terbebas dari onak dan duri, namun sebuah perjalanan panjang yang sangat melelahkan dan penuh tantangan. Karena dengan adanya pembaharuan adanya kontak Islam dengan Barat, mendorong kaum muslim berfikir kritis, analitis, obyektif dan rasional. Sehingga nantinya memunculkan jati diri Turki sebagai Negara yang masing-masing individu bernafaskan islam, namun dalam konteks kehidupannya juga beriringan dengan peradaban Barat, sebagai penyesuaian kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, sistem pemerintahan dan aspek yang lainnya.

Berdasakan kajian yang telah diuraikan dalam pembahasan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.    Dari biografi yang dipaparkan oleh penulis sejak dini Mustafa Kemal memang mempunyai bakal dalam bidang politik, dan menaruh kebencian dengan ajaran Islam, hingga akhirnya ia mempelajari westernisasi sebagai tonggak pemikiran-pemikirannya mengenai wajah baru yang akan digoreskan dalam kancah dunia politik Turki.
2.    Sebelum menjadi sebuah negara republik, Turki merupakan sebuah dinasti Islam terakhir yang bernama Turki Usmani. Wilayah kekuasaan Turki Usmani sangat luas yang menjadikannya kekuatan yang disegani oleh dunia internasional khususnya negara-negara Eropa. Kemajuan teknologi yang terjadi di Eropa tidak sejalan dengan apa yang terjadi di Turki Usmani yang mengakibatkan kesultanan ini menjadi lemah dan tertinggal dari negara-negara Eropa yang telah lebih maju. Beranjak dari situasi dan kondisi seperti ini, seorang perwira militer yang memiliki paham nasionalisme hadir dan menggagas sebuah negara republik untuk menggantikan sistem pemerintahan Islam yang dianggap kolot dan tidak mampu membawa negara kedalam kemajuan seperti negara-negara Eropa. Keinginannya ini akhirnya tewujud melalui berbagai cara perjuangan serta pergerakannya yang cukup panjang serta menghantarnya menjadi pemimpin pertama negara Republik Turki yang dibentuknya yang menganut prinsip republikanisme, nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme, dan revolusionisme.


Erdogan dan Transformasi Politik Islami di Turki Puisi Religius


Ahmad Dzakirin

“Gerakan Islam sukses membangun garis demarkasi yang tegas antara generasi muda Islami & orang tua mereka yang secular”  (Huttington dlm Islam versus US, the Islamic Resurgence) 
Sukses AKP (Adalet ve Kalkınma Partisi) tak dapat dilepaskan dari sosok Recep Thayyib Erdogan. Sosok politik yang di citra kan integritas moral yang tinggi, efektif & berwawasan terbuka. Dia dikenal publik sebagai walikota Istanbul yang pro rakyat hingga kemudian dijebloskan ke penjara di 1998 karena dosanya membaca puisi religius.
Selepas dari penjara, Erdogan melakukan serangkaian terobosan politik yang berseberangan dgn mentor spiritual nya, Necmetin Erbakan. 14 Agustus 2001, dia mendirikan partai baru, AKP beserta 20 kolega seniornya dari Partai Kebajikan (Fazilat partisi). Secara mengejutkan, partai ini memenangi pemilu November 2002 dgn memperoleh 34 persen kursi Parlemen setara dgn 363 kursi dari total 550 kursi parlemen yang diperebutkan. Sebaliknya, Partai Saadat, bentukan Erbakan hanya memperoleh 2,5 persen sehingga gagal mencapai syarat 10 persen parliamentary threshold.
Penjara telah merubah cara pandang politiknya dlm menghadapi ekstremitas sekularis di Turki. Langkah politik berseberangan terpaksa diambil karena sang guru bergeming dgn sarannya. Partai baru yang didirikannya melakukan serangkaian terobosan politik yang dulu diharamkan atau setidaknya dihindari oleh Erbakan, yakni penerimaan ideologi sekuler Kemalis & dukungan pada Barat. Kedua isu ini telah menjadi haluan politik yang tak tergoyahkan di sepanjang terbentuknya Republik Turki di 1928. 
Kalangan Islami tak dapat menantang benteng tangguh secularism yang digawangi militer. Untuk itu, tak ada pilihan bagi kalangan islami kecuali melakukan moderasi & penghindaran konflik langsung dgn militer. Politik Turki sendiri menyaksikan jatuh bangun nya partai Islami menghadapi ideologi Kemalis. Dalam refleksi nya, jalan ketiga yang lebih fleksibel -lebih mengedepankan interpretasi longgar sekularisme ketimbang mempertentangkan nya dgn Islam- harus ditempuh utk memecah kebuntuan gerakan Islam. Oleh karena itu, partai baru, AKP tak segan menyatakan komitmennya atas ideologi sekuler & ‘berkiblat’ ke Barat.
Lebih jauh, Erdogan menolak identifikasi AKP sebagai partai islami & condong mengidentikkan diri sebagai partai kanan tengah konservatif (conservative right-center) seperti halnya partai Kristen Demokrat dlm tradisi politik Eropa. Sebagai bagian interpretasi liberal nya, relijiusitas hanya melekat pada individu & bukan pada institusi partai. Baginya, partai pada dasarnya adalah institusi sekular yang tak dapat dieksploitasi bagi kepentingan politik. Seseorang dapat menjadi religius namun sekular dlm pilihan politiknya.
Bernegosiasi Dengan Militer 
Erdogan memahami militer sebagai sumber ancaman. Berbeda dgn pendahulunya, dia lebih memilih bernegosiasi dgn kalangan militer namun mampu memitigasi ancaman tadi melalui peran pihak ketiga, Uni Eropa. Keanggotaan Turki dlm Uni Eropa adalah satu-satunya langkah rasional menghindari intervensi militer dlm pemerintahannya. Dengan meratifikasi 14 paket reformasi perundang-undangan yang disyaratkan Uni Eropa (EU), di antaranya kebebasan berpendapat & mengurangi campur tangan militer adalah bentuk lain pact of restrain (langkah pembatasan) bagi deep state (militer & peradilan) yang kerap melakukan kudeta dgn dalih menjaga secularism Turki.
Turki memperoleh status kandidat anggota Uni Eropa sehingga diperkenankan hadir sebagai pengamat atau observer dlm setiap sidang Uni Eropa. Turki masuk dlm yurisdiksi pengadilan HAM Uni Eropa dlm penyelesaian persengketaan HAM. Selain itu, AKP sendiri masuk dlm dari jaringan keanggotaan People’s Party, partai konservatif Eropa dgn status pengamat. Status ini akan meningkat seiring dgn diterimanya keanggotaan Turki dlm Uni Eropa. Proses institusionalisasi Turki dlm Uni Eropa –walau setengah hati karena keengganan beberapa negara utama EU – telah menjadi batu sandungan bagi upaya dipolitisasi AKP & kalangan Islami. Uni Eropa beberapa kali memperingatkan militer tak melakukan kudeta militer & melepaskan diri dari campur tangan politik. 
Namun pertarungan kedua kubu memasuki babak baru. Polisi Turki, 1 Juli 2008 menangkap & menggulung rencana subversif kelompok ultra nasionalis di bawah pimpinan dua mantan petinggi militer, Jenderal Sener Eruygur & Hursit Tolon. Pembongkaran rencana kudeta terjadi sehari sebelum Mahkamah Agung –benteng sekuler kedua setelah militer- memulai sidang gugatan bagi pembubaran AKP & pelarangan 71 tokoh kunci partai ini dlm berpolitik. Dalam skenarionya, kelompok Ergenekon yang dekat dgn militer ini berencana melakukan serangkaian aksi terror dari pemboman hingga pembunuhan politik utk memberikan jalan militer utk mengambil alih kekuasaan demi alasan keamanan.
Kendati kalangan Militer melalui Kastaf AD, Jenderal Hilmi Ozkok memperingatkan Erdogan atas beberapa maneuver politik partai ini, Erdogan & beberapa elit politik AKP cukup belajar dari pengalaman politik pendahulunya dimana rasionalitas hukum tunduk di bawah interpretasi & irasionalitas sepihak kalangan sekuler. Mereka kini cenderung bersikap hati-hati & menghindari konfrontasi –setidaknya perang pernyataan- langsung dgn militer & kelompok sekuler. Erdogan tak segan-segan mendatangi kalangan petinggi militer utk meredam konflik & bahkan melarang pengikutnya menampakkan ekspresi keislaman berlebihan dlm setiap kampanye karena dikhawatirkan mengundang interpretasi salah kalangan sekuler.
Penerimaan AKP terhadap secularism & perubahan orientasi politik AKP terbukti kemudian mampu meredam ketegangan & resistensi domestik, memperlemah posisi militer namun pada saat bersamaan semakin memperkuat eksistensi kalangan Islami. AKP menyabet dua kali kemenangan fantastis dlm pemilu parlemen.
Siapkah Eropa Menerima Turki?
Kendati Uni Eropa menyambut proses moderasi kalangan Islami & reformasi politik domestik Turki, namun beberapa negara utama Uni Eropa tak siap dgn kehadiran negeri dgn mayoritas Muslim tersebut. Ada beberapa alasan yang mendasari sikap setengah hati Eropa:
Pertama, kendati Uni Eropa secara formal lebih merupakan aliansi kepentingan & geografis namun tak terhindarkan alasan ideologis melandasi keengganan beberapa negara Eropa utama, seperti Jerman, Perancis & Austria. Negara-negara tersebut tak dapat melepaskan pesona Turki sebagai bekas imperium besar dunia dgn identitas relijiusitas nya. Masuknya Turki akan menjadi batu ujian Uni Eropa utk membuktikan apakah asosiasi geografis ini secara tersirat sebagai asosiasi Christian Club.
Kedua, masuknya Turki akan merubah keseimbangan demografis Eropa. Turki dgn populasi lebih dari 70 juta menjadi anggota Uni Eropa dgn populasi terbesar. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menciptakan tantangan internal Uni Eropa dlm memperebutkan pasar & tenaga kerja. Ketiga, karakter etnis tas Turki seperti halnya Chinese Overseas yang memiliki karakter ulet serta ikatan kultural & ideologis yang kuat dgn leluhurnya telah menyebar ke seluruh benua Eropa, terbesar di antaranya berada di Perancis & Jerman. Dalam perspektif ini, sebagian negara Eropa khawatir jika eksistensi minoritas Turki akan melahirkan ancaman & rivalitas domestik.
Belajar dari Turki
Gerakan Islam patut belajar dari jatuh bangunannya gerakan Islam di Turki. Era Erdogan lebih tepat diinterpretasikan sebagai kebutuhan bagi kontinuitas & existential gerakan Islam. Jika Erbakan telah meletakkan landasan kultural yang kokoh bagi arus revivalism Islam maka transformasi politik Erdogan meletakkan landasan politik yang lebih memadai & stabil dlm menghadapi tantangan aktualisasi nilai Islam. Erdogan sejatinya telah memetik buah yang ditanam Erbakan dgn menawarkan jalan ketiga yang lebih proporsional & realistis.
Re definisi sekularisme Turki dlm perspektif nya tak dapat dilepaskan dari Islam. Secara faktual moralitas Islam telah memberikan landasan kokoh bagi langkah pemulihan ekonomi Turki yang sebelumnya menderita hyper inflasi karena salah urus & korupsi. Realitas ini tak pelak berimplikasi pada pilihan afiliasi & asosiasi politik rakyat Turki yang tak tergoyahkan pada gerakan Islam dis epanjang 3 dekade. (lihat tabel). Jika pendulum dukungan politik bergeser dari Erbakan kepada Erdogan, hal itu lebih karena preferensi rasional pendukung publik Turki atas jalan ketiga yang ditempuh Erogan.
Berbeda dgn inisiatif politik pendahulunya, Erbakan yang membentuk D8 (Developing Eight), Erdogan tak canggung utk menyatakan keinginannya utk bergabung dgn Uni Eropa. Reorientasi afiliasi kawasan Erdogan terbukti lebih banyak memberikan keuntungan politik bagi AKP ketimbang bagi calon induk semang nya, Uni Eropa. Uni Eropa telah menjadi entitas ekonomi & politik terpenting setelah AS & diprediksi kan Turki akan menjadi pemain penting dlm persekutuan negara-negara Eropa. Dalam skenario ini, Turki akan menjadi kekuatan penting di dunia karena sukses menempatkan dua kakinya, sebagian di kawasan Eropa & sebagian lainnya di kawasan Asia & negara-negara Muslim. Sementara afiliasi negara-negara Muslim dlm D8 -selain memberikan legitimasi bagi kudeta militer ternyata tak memberikan tawaran apapun semata kepuasan teologis bahwa gerakan Islam telah menjadi inisiator ‘kebangkitan kekuatan negara-negara Islam’.
Dalam konteks ini pula, sikap pragmatis AKP ternyata tak selamanya menjadi pilihan buruk. Kini militer & kubu sekuler mulai kehilangan landasan etik, moral & pragmatis utk menjadi penjaga gawang kepentingan Turki demikian pula back-up politik yang selama ini didapatkan dari menjual ketakutan ancaman Islam kepada Eropa.
Lebih dari itu, bagi gerakan Islam, evolusi kultural & transformasi politik yang mereka lakukan telah mencegah eskalasi konflik & pertumpahan darah. “Berdemokrasi seperti laik nya menaiki bis kota, kita tahu kapan berjalan & harus berhenti.” ujar Erdogan. Barangkali ini pula yang menyelamatkan gerakan Islam

sumber: www.al-ikhwan.net Puisi Religius, Gerakan Islam, Islamic Resurgence,